Coding Masuk Kurikulum Sekolah SD, Apakah Bisa?
coding masuk kurikulum sekolah SD apakah sebuah langkah yang tepat bagi pemerintah untuk mendongkrak jumlah programmer di Indonesia?
Menurut Staff khusus MENKOMINFO, Lis Sutjiati menyarankan agar keterampilan coding masuk kurikulum SD karena menurut dia, di Singapura pun sudah menerapkan mata pelajaran coding sejak usia dini tepat nya pada masa taman kanak kanak. dan berencana tidak hanya sekedar mata pelajaran tambahan akan tetapi menjadi mata pelajaran wajib yang dapat disejajarkan dengan matematika, bahasa indonesia dan lainnya.
Pemikiran ini tercipta karena banyaknya perusahaan startup di Indonesia yang mengandalkan teknologi IT dan dengan menerapkan pada era nya industri versi 4.0 sebagai motor penggerak dan coding adalah salah satu yang ada didalamnya menjadi kebutuhan primer didunia industri.
Sebagai contoh perusahaan startup Go-Jek dan Tokopedia mereka membutuhkan banyak insinyur (Software Engineering) untuk membangun usahanya sampai sebesar sekarang ini, akan tetapi untuk SDM mereka masih mengandalkan dari negara India, saya masih ingat ketika didalam mobil travel sewaktu perjalanan pulang dari Jakarta ke Bandung dan mengobrol dengan salah satu programmer di Tokopedia, untuk level manager ke atas khusus senior programmer atau coder masih dipegang oleh mayoritas orang India dan dari negara lainnya, karena bangsa kita masih kekurangan Programmer dan semakin banyaknya kebutuhan di dunia industri yang membutuhkan programmer. Bahkan perusahaan Go-Jek membangun tempat riset dan pengembangan yang bermarkas di Bengaluru, India.
Menurut data dari MENKOMINFO,Rudiantara mengatakan kualitas pendidikan Indonesia bidang teknologi dan informasi komputer menempati peringkat ke-8 se Asia Tenggara. hal ini harus disesuaikan dengan supply and demand untuk menjaga kebutuhan industri, sehingga atas dasar itulah ada rencana untuk coding masuk kurikulum sekolah SD, sedangkan untuk tingkat SMP ke atas banyak sekolah yang sudah menerapkannya walaupun masih sebatas mata pelajaran tambahan atau ekstrakurikuler.
Rencana Coding Masuk Kurikulum Sekolah SD Apakah Sudah Tepat ?
Menurut opini saya sebagai pengajar bahasa pemrograman, rencana ini lumayan baik sebagai langkah awal untuk persiapan pemerintah dalam menyerap tenaga kerja yang memiliki keterampilan(skill) di bidang IT sehingga dapat bersaing dan tidak mengandalkan produk import alias SDM luar negeri. akan tetapi jangan lupa harus disesuaikan dengan psikologi anak anak dalam hal ini jenjang sekolah SD yang notabene masih memprioritaskan bermain ketimbang belajar coding secara serius, jadi sebagai ujung tombaknya yaitu guru harus dibekali dengan wawasan dan kemampuan menguasai mata pelajaran programming dan menciptakan suasana belajar secara lebih menyenangkan.
Sehingga wacana pemerintah untuk coding masuk kurikulum sekolah SD dapat terealisasi dan menghadirkan program berkelanjutan lainnya sampai tingkat Perguruan Tinggi nanti dan output goal nya adalah SDM kita dapat bersaing minimal untuk tingkat Asia.
Dan menurut hasil wawancara dan observasi kecil kecilan, saya banyak menemukan lulusan jurusan Sistem Informasi, Informatika dan jurusan terkait lainnya (SMK dan Perguruan Tinggi) yang tidak bisa coding, lantas untuk menyelesaikan tugas akhirnya (skripsi) yang buat programnya siapa ? hehe..
Belum ada Komentar untuk "Coding Masuk Kurikulum Sekolah SD, Apakah Bisa?"
Posting Komentar